Empat kampung Pugay

Deiyai
Empat Kampung Pugay telah Berantas Penyakit Sosial

P u g a y – Turunan dari keputusan berantas penyakit social oleh Team Pemberantas Kabupaten Deiyai, Distrik Tigi, Tigi Timur dan Tigi Barat, kini beranjak di tingkat Kampung. 
Kali ini datang dari Daerah Pugay 4 (Empat) Kampung di antaranya Kampung Epanai, Kampung Yinudoba, Kampung Piyake dan Kampung Digikotu Distrik Tigi Barat, Kabupaten Deiyai. Mereka telah menggagas beberapa yang menjadi keputusan bersama untuk membasmikan penyakit social yang ada di daerah itu. 
Penyakit sosial yang harus di basmikan di beberapa kampung tersebut telah merumuskan dan di tuangkan dalam sebuah keputusan, sehingga jika melanggar keputusan itu maka akan dikenakan SANGSI TEGAS bagi pelaku pelanggar sesuai dengan sangsi yang disepakati. 
Beberapa poin yang menjadi keputusan bersama berantas penyakit sosial itu tindak lanjut dari apa yang sudah diputuskan di tingkat Kabupaten, serta Distrik Tigi Barat. Sehingga Jika salah satu jenis penyakit sosial yang di BASMIKAN di Tingkat Kabupaten, Distrik dan Kampung seorang oknum melanggar maka SANGSI dari perbuatan akan menimpa diri sendiri sesuai perbuatannya. 
Berikut Beberapa hasil keputusan yang di sepakati untuk berantas penyakit Sosial diantara lain:
Setiap hari minggu/hari Ibadah wajib pergi ke GEREJA tanpa terkecuali dan pintu Rumah semua tutup
Merusak Gedung Gereja, Gedung Sekolah, Kantor Kampung, Pustu/Puskesmas dikenakan Sangsi masing – masing Rp 10.000.000,00
Duka 7 malam/3 malam dikenakan Sangsi Rp 5.000.000.00
Setelah Maskawin Masak yang berlebihan Rp 5.000.000.00
Mencuri dikenakan Sangsi Rp 1.000.000.00 – 5.000.000.00 dilihat dari masalah
Celana Pendek/POP pake Rp 5.000.000.00 kecuali pergi kerja di kebun, saat main Bola dan santai di rumah.
Ikut Program KB tanpa seijin Suami dikenakan Sangsi Rp 5.000.000.00
Khusus Perempuan; Main Kartu, Main Karet, main Ludo king Sangsi Rp 2.500.000.00/perorang 
Dilarang KERAS Umur Sekolah ikut Orang Tua ke Waghete, Kecuali hari Libur
Dilarang Keras Anak – Anak Numpang di Rumah Orang Lain
Ernes Badii yang juga Toko Masyarakat (Tomas) mengatakan selain irama yang dilaungkan oleh team Pembasmi Kabupaten dan Distrik tetapi juga kita mengikuti perintah Yesus Kristus untuk hidup Damai dengan diri kita sendiri, hidup damai dengan keluarga dan dengan sesama kita manusia, Sehingga dengan Damai dengan Yesus dengan sendirinya akan tercipta dalam diri kita. 
Selain itu menurut Kepala Kampung Epanai Piter Pigome bahwa dirinya sangat setuju dan siap mendukung proses pembasmian penyakit sosial ini. Karena dengan ini akan tercipta situasi yang aman dan terkendali. 
Kita semua berusaha menciptakan situasi yang aman jadikan Pugai ini damai dan sejuk serta nyaman dalam segala hal termasuk penyakit sosial ini. Selain itu semua keputusan ini tiap – tiap keluarga wajib mematuhi karena ini rambu – rambu kehidupan kita. Jika keputusan ini benar – benar tercipta maka Damai disurga hadir ditengah – tengah kita.
Selain setelah merumuskan dan membasmi penyakit sosial yang ada di daerah itu, seluruh komponen menyepakati mengisi waktu kosong antara lain bahwa hari senin sibuk dengan kegiatan Gereja, Selain itu team pembasmi akan menentukan hari untuk memembersihkan lokasi kerja yang akan di putuskan dikemudian hari. 
Team pembasmi yang diprakarsai oleh orang – orang mudah di daerah itu disambut baik oleh Kepala Kampung,  Sekretaris Kampung, Aparat Kampung, Toko Agama, Toko Adat, Toko Perempuan, ASN serta seluruh masyarakat  keempat kampung. (Andy Badii)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tolak DOB & Otsus Jilid 2, Ratusan Warga Dogiyai Unjuk Rasa di Kantor DPRD